Menyerap Ilmu Digital Entrepreneurship Bersama XL

Secara harfiah, makna Digital Entrepreneurship adalah Kewirausahaan Digital.

Namun secara luas bisa diartikan menjadi dagang secara online, menjadi penulis konten di website, social media marketer, graphic designer dan masih banyak contoh kegiatan lain yang bisa dihasilkan dari dunia digital.

Selasa 10 Januari 2017, gue ikut seminar tentang Digital Entrepreneurship yang dilaksanakan di PKM UIN SUSKA. Sebenarnya ini hanya jadi alibi gue semata, supaya ada kegiatan selama menganggur.

Sekalian mau lihat Terry nyanyi.

Kali aja gue diajak naik ke panggung.

Untuk jadi stand mic.

Seperti yang terlihat pada gambar di atas. Pemateri yang di hadirkan cukup menggugah gue untuk segera mendaftar. Proses mendaftarnya gak ribet, cukup isi nama, no hp, dan fakultas. Awalnya gue sempat bingung, kok gak ada balasan ke email untuk aktivasi bahwa sudah mendaftar.

Ternyata eh ternyata itu semua hanya jadi data mereka.

Pukul 08.16 WIB PKM UIN SUSKA udah rame banget.

Di depan PKM ada banyak meja yang bertuliskan fakultas yang ada di UIN SUSKA dan UMUM (Mahasiswa sePekanbaru). Jadi, gak ada tuh proses mengular registrasi ulang untuk mendapatkan gelang dan kupon snack. Gelang yang diberikan itu tertuliskan nomor, yang nantinya akan ada undian berhadiah XL GO dan Smartphone 4G.

PKM UIN SUSKA setelah acara selesai

Dipandu MC Vino dan Fuji, sebelum acara dimulai, udah ada penampilan band. Setelah para pemateri dan anggota dari rektorat UIN SUSKA hadir, barulah acara dimulai. Diawali dengan pembacaan ayat suci Al-Quran dan pembacaan doa, lalu kata sambutan dari Rektor UIN SUSKA, kemudian dilanjutkan dengan presentasi dari pemateri yang hadir, dan terakhir penampilan dari Terry.

Terry Shahab ya, bukan John Terry

“Kau, harusnya memilih aku. Yang lebih mampu menyayangimu, berada di sampingmu.. ooooo”

Presentasi pertama dari Bapak Mediko Azwar selaku Marketing Director GRAB. Sedikit menjelaskan sejarah tentang GRAB dan data-data tentang masih belum teraturnya transportasi di negara Asia Tenggara. Sebagai aplikasi penyedia transportasi yang sudah ada di 6 negara Asia Tenggara, GRAB akan terus mengembangkan bisnisnya. Seperti baru-baru ini, GRAB meluncurkan GRABHitch (Nebeng) di Indonesia.

Ide ini hanya cocok di Indonesia karena kebiasaan orang Indonesia yang sering minta nebeng. Seketika gue ingat sama NEBENGERS, yang beberapa tahun yang lalu sempat rame di timeline twitter gue. Seingat gue, NEBENGERS juga udah punya aplikasi di Play Store dan pernah ikutan The Next DEV 2016.

Jangan buka GRAB di Pekanbaru dulu ya, karena belum begitu dibutuhkan.

Presentasi kedua dari Sales Director KUDO (Gue lupa namanya), berawal dari masalah bahwa dagang online belum masuk ke pelosok desa di Indonesia, KUDO hadir dengan menawarkan solusi tersebut. Kita bisa menjadi agen dari KUDO yang nantinya akan memberikan edukasi kepada orang desa untuk belajar dagang online tanpa stock, yaitu menjadi reseller.

Liat aja nih videonya

Presentasi ketiga dari Head of Business Development Line, Mbak Inez Yorisya. Terimakasih mbak udah mau mencoba untuk menutup rambutnya, walaupun tidak berhijab. Walaupun kita semua tau, kalo mbak Inez itu sangat gugup ketika dipanggung, tapi tetap berusaha untuk presentasi. Padahal kami juga gak begitu terganggu jikalau mbak Inez bernapas panjang dahulu, kemudian melanjutkan berbicara.

Kalo masih gugup, lihat aja Wahyu Yuwono yang ganteng ini mbak, dijamin bakalan pusing.

Mbak Inez adalah orang dibalik sticker selebritis yang bertebaran di Line. Mbak Inez juga menjelaskan bahwa semua orang bisa mendapatkan uang melalui Line, asal ada niat. Pintar design, bisa jadi creator, kalo gak bisa design bisa minta temannya atau bayarin orang untuk design, tapi ide dari kita dan masukin sticker lewat akun line creator kita. Setiap bulannya akan ada pembayaran dari pihak Line ke rekening creator.

Mau coba ? Daftar aja di creator.line.me

Presentasi ke empat dari bapak Francky Rinaldo selaku Vice President PT. XL Axiata West Region. Mengaku mirip Ronaldo pemain Real Madrid, cuma beda kekayaannya aja. Bapak Francky ini gak banyak presentasi, kita diberikan tontonan tentang sejarah PT. XL Axiata, dan beberapa produknya. Serta menjelaskan bahwa XL yang sekarang itu berbeda dari XL yang dulu.

XL sekarang memiliki jaringan yang luas, dan terluas di RIAU. Udah gak ada lagi itu lemot kalo pake XL.Slogan mereka juga udah berubah menjadi “XL Sekarang, Bisa”.

Oh iya, sedikit kecewa juga karena perwakilan dari Riau Pos Group tidak memberikan presentasinya.

Terakhir dan paling di tunggu adalah penampilan dari Terry, penyanyi yang identik banget dengan lagu galau. Lagu Terry yang paling gue ingat banget itu yang judulnya ‘Harusnya Kau Pilih Aku’. Terry itu juga mirip sama XL, Terry yang sekarang beda dengan Terry yang dulu.

Terry tak kuasa menahan perasaan gembira melihat ketampanan Wahyu Yuwono

Terry mengungkapkan sangat bahagia karena penerimaan mahasiswa di UIN SUSKA ini hangat banget. Ya walaupun sepertinya itu bakalan dia ungkapkan kemanapun dia show :D. Bahkan ada beberapa mahasiswi yang memeluk Terry, dan Terry membalas pelukan itu dengan sangat friendly. Terry lebih banyak bernyanyi di bawah panggung bersama dengan mahasiswa/i, supaya lebih akrab aja.

Gue sebenarnya pengen ngajak foto bareng, tapi laki-laki harus jaga jarak, ada wakil rektor sih. Gak bisa leluasa mendekat. Ntar ijazah gue gak keluar.

Terry nelpon gue lagi. Fiuh

Pukul 12.18 WIB gue memutuskan untuk keluar dari PKM UIN SUSKA dan menuju Masjid UIN SUSKA untuk sholat. Gue salut sih sama Rektor UIN SUSKA, beliau selalu menyempatkan untuk sholat berjamaah, pernah jadi imam, pernah juga jadi makmum dan bersandingan dengan para mahasiswa.

Gue dapat ilmu baru tentang digital entrepreneurship hari ini.

Semua pembicara menjelaskan bahwa ide-ide yang mereka gunakan untuk mengembangkan bisnis berasal dari MASALAH yang pernah menimpa mereka ataupun masalah yang ada di lingkungan mereka. Seperti KUDO yang ingin melahirkan ribuan pengusaha digital, GRAB yang ingin memberikan kemudahan untuk transportasi, dan LINE yang menjadi komunikasi satu-satunya saat gempa di Jepang (Berdasarkan pemaparan mbak Inez).

Gue mulai berpikir, masalah apa yang bisa gue jadikan peluang untuk sukses.

Gue yakin dan percaya semua orang bisa sukses, asal mereka bisa melihat masalah dari sudut pandang lain. Bukan mencoba lari dari masalah tapi mencoba untuk menjadikan masalah sebagai teman dan batu loncatan untuk terus berkembang. Susah sih, tapi cobalah untuk merubah pola pikir dan kebiasaan.

Kita sama-sama mencoba ya.

Karena disetiap masalah pasti ada peluang.

Jadi gimana? Udah tertarik untuk jadi digital entrepreneurship?

26 Comments

  1. Tertarik bangeeet sih. Haha kemaren sempat juga ikutan The NextDev 2016. Tapi cuma sampe 80 besar doang. Haha. Produknya belum siap.

    Di tempat saya juga udah ada transportasi online. Tapi yang punya lokal, bukan grab atau Gojek gitu. Haha.

    1. maembie says:

      Seriusan bang? Idenya gimana ? Sekarang dilanjutin gak?

      Disini udah ada, tapi belum begitu dibutuhkan, jadi ya gak begitu terkenal. Kalo kurir online juga udah ada, dan cukup banyak peminatnya.

      1. Idenya ada hubungannya sama buku (BarBuku.com). Cuma emang teknologinya belum siap sih… 😅

      2. maembie says:

        Lanjutkan aja bang, gak bisa ikutan NextDev, masih ada jalan kesuksesan lain.

  2. Hastira says:

    wah banayk ilmu yg bisa diserap ya

  3. Bertebaran ilmu ya di sana, mengajak generasi muda untuk terjun ke dunia teknologi

    1. maembie says:

      Ya seperti itu.

  4. Rifqi Banyol says:

    GOKIL BANGET YANG DATENG!!!
    Nama2 brand kelas atas indonesia hadir ey! Mantap!!!

    Udah jelas, level ngebawain juga kelas atas nih. Semoga kedepan gue ikutan acara beginian lah. Rugi klo gak ikut. 🙂

    1. maembie says:

      Cara presentasinya fun aja sih, gak yang formal banget.

      Harus ikutan emang.

  5. claudeckenni says:

    Kenapa jaman gua kuliah dan sekolah dulu jarang ada acara beginian ya? Anak muda jaman sekarang kayaknya beruntung banget ya, karena generasi-generasi di atasnya mulai pada kreatif dan tidak pelit ilmu. Semoga Indonesia bisa semakin maju industri kreatifnya =)

    1. maembie says:

      Demi regenerasi ko. Kalo enggak begini, generasi muda jadi gak dapat gambaran tentang industri kreatif.

  6. Sekarang bagus bgt ada acara semacam ini, bisa merangsang cara berpikir anak muda untuk kreatif, sehingga dpt membuat inovasi baru dlm dunia digital khususnya.

    Selagi dpt memberikan manfaat bagi masyarakat juga dpt menghasilkan uang jg 🙂

    1. Wahyu Yuwono says:

      Acara ini juga membuka cara pikir baru untuk gue, untuk bisa berinovasi.

      Tapi idenya masih belum penuh.

  7. Di balikpapan kok jarang ada acara gini ya? padahal gojek aja udah masuk balikpapan :’))

    sekarang udah mulai rame banget usaha start up gitu, kayak kudo atau grab. Semoga makin banyak aja biar makin banyak buka lapangan pekerjaan \o/

    1. Wahyu Yuwono says:

      Di Pekanbaru belum masuk transportasi online, karena belum begitu dibutuhkan.

      Iya, diharapkan anak muda juga berinovasi untuk menciptakan lapangan kerja.

  8. Acara kayak gini harusnya diperbanyak nih. Di era digital kayak sekarang ini gampang banget buat cari penghasilan, cuma belum semua orang teredukasi, akhirnya mindset mereka udah keburu mikir susah lah.

    1. Wahyu Yuwono says:

      Gampang gampang susah, karena udah lumayan banyak orang Indonesia yang berkecimpung di dunia digital.

      Harus lebih jeli melihat peluang.

  9. Erny Binsa says:

    Acaranya kereen… Emang ada niat jadi entrepreneur yaaa? Bulan lalu gue juga ikutan seminar dari Line di jakarta, niatnya sih cuma nemenin temen eh ternyata asik juga ya pembahasannya.
    Ngomong-ngomong itu rame juga ya yang dateng, tengkyu udah share pengalamannya…

    1. Wahyu Yuwono says:

      Karena teknologi dan informasi yang begitu mudah, banyak anak muda yang berniat jadi entrepreneur, saya misalnya.

      Rame banget sih.

  10. Sepertinya kota Medan butuh acara beginian. Supaya aku dan mahluk Medan yang lain bisa kebagian ilmu tentang teknologi digital.

    1. Wahyu Yuwono says:

      Medan sepertinya udah cukup berkembang digitalnya.

  11. Aku pernah punya angan-anagn mau bikin digital portal sendiri gitu. hahaha
    Senang ya bisa dapat ilmu di acara begituan, bisa menciptakan peluang dan lapangan kerjaan nantinya keren, itu stiker2 juga keren di balik mbak2 yg buat

    1. Wahyu Yuwono says:

      Semua berawal dari mimpi kak. Aku juga pernah punya mimpi mau buat aplikasi gitu.

  12. gokil, pasti inspiratif banget. Ada dari Grab, Kudo, sampe Line. Gue download ketiga aplikasi itu loh :”) jadi digital preneur itu emang keren, apalagi zaman-zaman sekarang ini yang start up everywhere, start up everywhere :”)

    1. Wahyu Yuwono says:

      Gue cuma punya Line 😀

      Lebih keren kalo kita bisa memberikan edukasi ke orang banyak.

Leave a reply to Rifqi Banyol Cancel reply